Melestarikan Kerajinan Lokal "Cincin Ukir Perak" di Desa Nagasepaha

Juni 01, 2017 , 0 Comments

Sejak ratusan tahun silam, emas dan perak sudah menjadi bagian dari symbol status sosial dan ekonomi orang Indonesia. Benda-benda kuno seperti patung, perhiasan, maupun sarana upacara yang terbuat dari emas atau perak adalah buktinya. Perhiasan tak hanya sebagai simbol status sosial dan kemewahan tapi juga media spiritual. Hingga saat ini, kedua bahan perhiasan tersebut, emas dan perak, masih menjadi simbol status kemewahan dan kemakmuran.

Di Desa Nagasepaha terdapat "Mona Silver" yaitu salah satu pengrajin perak. Saat ini beliau masih bisa bersaing karena kualitas barangnya tidak kalah dengan produk-produk dari luar. Maka dari itu saya disini ingin melestarikan dan mengajak kalian semua untuk tahu berbagai jenis kerajinan yang ada di Bali, khususnya di Desa Nagasepaha agar nanti tidak hilang dimakan oleh zaman.

Berikut adalah Proses Pembuatan Cincin Ukir Perak:

Bahan : Perak

ISO-400, SHUTTER SPEED-1/30, APERTURE-F/6.3
  Alat-Alat yang dibutuhkan:
ISO-450, SHUTTER SPEED-1/60, APERTURE-F/4

ISO-1800, SHUTTER SPEED-1/60, APERTURE-F/4
PROSES PEMBUATAN:

Tahap 1:
Bakar perak sampai meleleh dan tuangkan di cetakan yang sudah ada. Agar nanti bisa di bentuk dengan mudah.
ISO-400, SHUTTER SPEED-1/50, APERTURE-F/4.8
Hasil setelah di bakar tadi.
ISO-1800, SHUTTER SPEED-1/60, APERTURE-F/4
Tahap 2 :
Pilih 1 bagian yang akan di pipihkan untuk nanti digunakan menutupi bagian bawah dari cincin.
ISO-400, SHUTTER SPEED-1/100, APERTURE-F/4.5
Hasil perak setelah dilindes mesin.
ISO-400, SHUTTER SPEED-1/30, APERTURE-F/6.3
Tahap 3 :
Lalu bagian perak lainnya di bentuk menggunakan palu, dipanaskan terlebih dahulu agar mudah dibentuk, kalau tidak dipanaskan akan terasa lebih keras dan susah untuk di bentuk.

ISO-400, SHUTTER SPEED, APERTURE-F/4.5
Tahap 4 :
Setelah dibentuk sedemikian rupa baru cincin di isikan gala-gala untuk di ukir.

ISO-100, SHUTTER SPEED-1/200, APERTURE-F/5
Tahap 5 :
Tahap ini merupakan proses pengukiran yang di lakukan sebanyak 2 kali, yang pertama adalah membentuk sket dan yang kedua adalah proses penebalan.

ISO-100, SHUTTER SPEED-1/200, APERTURE-F/5
Tahap 6 :
Membuka gala-gala dan menutup bagian bawah dari cincin ukir tersebut.

ISO-100, SHUTTER SPEED-1/120, APERTURE-F/5
Tahap 7 :
Ini adalah tahap proses pengamplasan da pemolisan untuk menghaluskan dan mengkilapkan cincin.

ISO-100, SHUTTER SPEED-1/600, APERTURE-F/5.6
Tahap 8 :
Tahap ini merupakan proses pembersihan, dimana cincin perak ini di cuci menggunakan sikat khusus hingga bersih dan kinclong.

ISO-100, SHUTTER SPEED-1/200, APERTURE-F/5.6
Tahap 9 :
Ini adalah proses terakhir, dimana cincin ukir perak tersebut dipasangi batu permata atau batu akik.

ISO-100, SHUTTER SPEED-1/160, APERTURE-F/5.6
Berikut adalah foto pajangan cincin ukir di Mona Silver :


Terima kasih telah mengunjungi Blog saya. :)

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

0 komentar:

Copyright By Putu Lingga Arya Manubawa | Powered by Blogger